Kata Mutiara - Sedikit Demi Sedikit Lama - Lama Menjadi Bukit

Pepatah ini pertama kali saya dengar ketika duduk di bangku SD, saat itu dengan jelas kita di ajarkan untuk berhemat dan menyisihkan uang jajan kita untuk di tabung. Tak hanya itu, kita juga di ajarkan untuk menanamkan sifat rajin belajar secara konsisten seperti pepatah tersebut.

Pelajaran sesulit apapun jika terus-menerus alias sedikit demi sedikit dilatih lambat laun kita akan menguasainya juga.

Nah pepatah ini memang sudah lama saya dengar dan coba terapkan. Namun lambat laun ketika saya beranjak dewasa saya jadi semakin paham akan arti pepatah tersebut secara mendalam & alami.

Yaitu tidak sebatas hanya mengumpulkan uang atau pelajaran saja. Namun lebih indentik dengan kebaikkan kita. Kebaikkan yang terus kita tanam dalam kehidupan kita dimana saja dan kapan saja. Walau sedikit namun lama-lama jika kebaikkan itu terus dipupuk maka akan membuahkan hasil yang manis.

Kita lihat studi kasus berikut :

Sebut saja namanya Rudi. Rudi adalah seorang pelayan di rumah makan padang, pendidikannya hanya sebatas lulusan SD. Dan ia sudah bekerja di tempat itu sudah hampir 5th, suatu hari rumah makan itu akan digusur oleh pemerintah karena ternyata tanah yang ditempatinya itu tidak memiliki ijin.

Jadilah sekarang Rudi tidak memiliki pekerjaan dan luntang lantung di jalanan karena dengan hanya berbekal sertifikat SD nya itu tidak menjadikan ia memiliki pekerjaan & tidak ada yang mau menerimanya.

Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang pengusaha kaya yang menghampirinya. Rudi kaget melihat sosok pengusaha kaya tersebut. Ternyata pengusaha kaya itu dulunya adalah seorang gelandangan yang sering di tolong oleh rudi.

Dulu ketika pengusaha tersebut masih menggelandang, Rudilah yang selalu memberinya sesuap nasi. Nasi yang diberikan berasal dari jatah makan siangnya yang di bagi dua. Walau sedikit namun Rudi memberinya dengan rasa ikhlas & hal itu terjadi terus menerus hingga akhirnya gelandangan tersebut menghilang entah kemana.

Dan hari ini Rudi bertemu dengan gelandangan itu lagi. Namun sudah dengan profesi yang berbeda, yaitu seorang pengusaha. Tak ayak Rudi di buat kaget akan hal itu. Si pengusaha pun kaget dan akhirnya nasib Rudi dapat diselamatkan oleh pengusaha yang merasa berhutang budi terhadap rudi.

Kisah itu melupakan kisah tauladan yang patut kita contoh, rasa ikhlasnya terhadap sesama dapat menginspirasi kita untuk terus berbuat baik. Tidak hanya pada keluarga sendiri, teman dekat atau sahabat. Melainkan pada setiap orang yang kita jumpai di manapun kita berada.

Nah ayo mulai saat ini terus tanam kebaikan dari diri untuk orang banyak. Karena sekecil apapun kebaikkan yang kita tanam pasti akan mendapat balasan tak terkira harganya...